Koneksi antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin
CGP A9 Kabupaten Lombok Barat
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Selamat berjumpa kembali sobat Animopendidikan. Semoga semua sobat dalam keadaan sehat dan selalu di mudahkan setiap tugas yang dilakukan. Dalam kesempatan ini ijinkan saya memaparkan tentang Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin dengan modul-modul yang lain yang telah di pelajari sebelumnya.
Pertama saya ambil kutipan dari HIKMAH, Vol. XIII, No. 2, 2017 ~ 167 kata-kata kebijaksanaan diungkapkan oleh Ali bin Abi Talib "Didiklah anak-anak mu, karena mereka diciptakan untuk zaman yang berbeda dengan zamanmu" (chrome-extension://oemmndcbldboiebfnladdacbdfmadadm/https://journal.alhikmahjkt.ac.id/index.php/HIKMAH/article/download/158/121 tanggal akses 16/02/2024)
Dalam kutipan di atas memberikan kita isyarat bahwa dalam mendidik murid haruslah melihat kodrat zaman yang sedang berjalan. Begitupula dalam mengambil suatu keputusan haruslah bijaksana dengan melihat perkembangan zaman sehingga keputusan apapun yang di keluarkan tentunya akan menjadi hal baik baik murid di masa yang akan datang.
Dalam kesempatan ini ijinkan saya akan memaparkan refleksi atas materi modul 3.1 dengan modul sebelumnya sebagai berikut sesuai dengan panduan pertanyaan dalam LMS.
Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Filosofi Ki Hadjar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan yang sangat erat dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin. Semboyan yang disampaikan KHD yang menjadi dasar panduan dalam mendidik dan juga sebagai pemimpin adalah Ing Ngarso Sung Tulodho (Seorang pemimpin di depan haruslah menjadi teladan baik dalam tutur kata, dan tingkah laku), Ing Madya Mangunkarsa (Seorang pemimpin di tengah harus dapat memberikan, semangat, motivasi dan inspirasi), Tut Wuri handayani (di belakang seorang pemimpin harus menjadi pendorong dalam membuat keputusan dan melaksanakan keputusan bersama). Landasan ini menekankan bahwa seorang pemimpin (jika seorang Guru) di depan harus mampu memberikan teladan, di belakang memberikan semangat dan motivasi dan di tengah mampu memberikan dorongan bagi murid-muridnya sehingga segala potensi dapat berkembang sesuai arah yang benar. Dan Jika seorang Pemimpin (kepala sekolah) di depan harus mampu memberikan teladan baik tutur kata dan tingkah laku serta aturan, di belakang memberikan semangat dan motivasi bagi bawahannya dan di tengah mampu memberikan dorongan untuk terus semangat dalam pengembangan diri demi murid-muridnya sehingga keputusan yang di keluarkan kan menghasilkan keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai kebajikan dan kemajuan guru dan murid dapat tercapai sesuai dengan yang di harapkan
Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Pola tutur kata dan tingkah laku kita merupakan cerminan dari nilai-nilai yang ada dalam diri. Hal ini akan berpengaruh terhadap prinsip dan keputusan yang diambil ketika akan mengambil suatu keputusan. Nilai-nilai kebajikan yang sudah tertanam dengan baik akan berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab yang di lakukan dengan mengedepankan akan kesadaran diri yang baik, pengelolaan diri dengan tidak mengedepankan emosi, mempertimbangkan kesadaran sosial yang terjadi dan keterampilan berhubungan sosial untuk meminta pertimbangan dan pendapat orang lain, akan menghasilkan keputusan yang baik dan sesuai dengan Filosofi Ki Hadjar Dewantara dengan Pratap Triloka. Jika nilai-nilai kebajikan tidak tertanam dalam diri maka tentu akan menghasilkan keputusan yang kurang bijaksana dan terkadang salah sehingga akan menimbulkan gesekan dan kritikan bahkan penolakan.
Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.
Dalam suatu masalah tentu menginginkan suatu penyelesaian. Dalam pengambilan suatu keputusan penyelesaian masalah dibutuhkan langkah-langkah yang mengacu pada prinsip tertentu, karen dalam pengambilan keputusan berkaitan erat dengan pihak yang mendapatkan masalah serta masa depan sekolah, terlebih lagi pada keputusan yang sifatnya strategis dan harus segera. Salah satu faktor yang membantu dalam pengambilan keputusan adalah keterampilan coaching (bimbingan). Sebagai pendidik atau pemimpin haruslah memahami dan memiliki keterampilan coaching. Selama proses pembelajaran untuk pengambilan keputusan terhadap suatu masalah melalui kegiatan coaching (bimbingan) yang di fasilitasi oleh fasilitator , saya rasakan sangat efektif dalam membantu meningkatkan pemahaman saya.
Teknik coaching dilakukan denga prinsip kemitraan sehingga tidak terkesan menggurui, kemudian dilakukan dengan proses yang kreatif baik dari segi waktu, tempat maupun tehnik bertanya, yang paling penting memaksimalkan potensi yang ada pada coachee agar mampu menghasilkan solusi dari dalam diri.
Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Sebagai seorang guru harus mampu mengelola aspek sosial emosionalnya karena sangat berpengaruh dalam menghasilkan suatu keputusan. Jika mampu mengelola aspek sosial emosional makan dalam setiap pengambilan keputusan tentu akan berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan serta regulasi yang ada dengan berpedoman pada 9 langkah pengambilan keputusan. Mengelola dengan baik aspek sosial emosional akan memberikan pemahaman dalam memilah masalah apakah termasuk dilema etika atau bujukan moral sehingga keputusan yang diambil akan memiliki kebaikan baik bagi diri sendiri, murid, guru dan seluruh warga sekolah.
Kepekaan terhadap sosial emosional yang ada dalam diri akan menumbuhkan empati dan kebijaksanaan, sehingga kita dapat mengidentifikasi permasalahan dengan bijaksana dan mengambil keputusan juga akan berdasarkan empati dan kebijaksanaa. Guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan haruslah berpihak pada murid, berdasrkan nilai-nilai kebijakan dan penuh rasa tanggung jawab.
Landasan dalam mengambil suatu keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip dan dilakukan dengan 9 langkah sebagai berikut
a. 4 Paradigma
- Individu lawan masyarakat
- rasa keadilan lawan rasa kasihan
- kebenaran lawan kesetiaan
- jangka pendek lawan jangka panjang
b. 3 prinsip
- prinsip berbasis hasil akhir
- prinsip berbasis peraturan
- prinsip berbasis rasa peduli
c. 9 langkah
- Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
- Menentukan siapa saja yang terlibat
- Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan
- Melakukan pengujian benar atau salah yang didalamnya terdapat uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji media, uji keputusan panutan/idola
- Pengujian paradigma yang terjadi
- Prinsip Pengambilan Keputusan
- Investigasi Opsi Trilemma
- Buat Keputusan
- Tinjau lagi keputusan Anda dan refleksikan
Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Sebagai seorang pendidik yang dihadapkan pada kasus-kasus yang berfokus pada masalah moral dan etika, maka keputusan yang diambil akan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang tertanam dalam dirinya. Jika nilai-nilai yang dianutnya memiliki nilai-nilai positif maka keputusan yang diambil cenderung positif dan benar serta dapat dipertanggung jawabkan. Namun jika nilai-nilai yang dianutnya selalu berpikiran meremehkan orang lain, tidak sesuai dengan kaidah moral/norma dan agama maka keputusan yang diambilnya lebih cenderung pada kebenaran menurut pribadinya sendiri. Selain itu pembahasan terhadap banyak studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika dapat memberikan pengalaman dan melatih ketajaman serta ketepatan dalam pengambilan keputusan, sehingga dapat dengan jelas membedakan antara dilema etika ataukah bujukan moral.
Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Keputusan yang diambil haruslah terlebih dahulu melihat situasi, kondisi, sosial emosional serta mempertimbangkan masukan serta dampak yang akan ditimbulkan dari keputusan yang diambil berdasarkan nilai-nilai kebijakan. Keputusan yang tepat dan sesuai dengan harapan semua maka akan berdampak pada selesainya masalah dan terciptanya lingkungan yang positif, londusif, aman dan nyaman.
Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Pengambilan suatu keputusan dilandaskan pada tiga prinsip, yaitu Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Setiap masalah memiliki dilema masing-masing. Tantangan yang muncul dalam menjalankan suatu keputusan biasanya di sebabkan kurangnya pemahaman terhadap suatu keputusan dan adanya rasa kurang mengenakkan karena dalam masalah dilema ini kedua-duanya adalah hal yang benar dan penting.
Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran memerdekakan murid -murid kita adalah terciptanya merdeka belajar pada diri murid. Dengan keputusan yang tepat dalam memberikan pembelajaran maka murid akan meraih pengalaman pembelajaran sesuai dengan kemampuan nya masing-masing. Salah satu keputusan yang baik dalam pembelajaran untuk mengakomodir kemampuan atau potensi murid yang berbeda-beda adalah dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi baik diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi konten. Dengan keputusan meneraapkan pembelajaran berdiferensiasi maka potensi murid yang berbeda-beda ini dapat berkembang sesuai dengan kodratnya.
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran sangat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya. Jika keputusan pemimpin pembelajaran didasarkan pada kondisi dan hasil observasi dengan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan kemudian dengan memadukan alur BAGJA dan mempertimbangkan disiplin positif dan filosofi KHD maka masa depan siswa akan berkembang dengan baik tanpa ada rasa tertekan, malu, minder, kecewa, merasa dipinggirkan. Jadi sebagai seorang pemimpin pembelajaran sebelum mengambil keputusan baik dalam hal pemberian materi pembelajaran dan metode dan lain-lain haruslah berusaha mengedepankan kepentingan murid dengan melakukan berbagai observasi dan pengamatan, dengan melihat fakta-fakta dan aset baik aset yang dimiliki oleh sekolah, guru dan siswa.
Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimpulan akhir yang dapat saya tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya adalah pengambilan keputusan merupakan suatu kompetensi atau keterampilan yang harus dimiiki oleh guru sebagai pendidik atau sebagai kepala sekolah. Pengambilan keputusan sebaiknya berlandaskan pada filosofi Ki Hajar Dewantara, pemahaman akan nilai-nilai kebajikan, peran dan fungsi sebagai pendidik, pemahaman yang baik terhadap budaya disiplin positif, pemahaman yang baik tentang segitiga restitusi dengan alur Tirta, pengembangan sekolah sesuai aset dengan BAGJA nya, pemahaman tentang pembelajaran berdiferensiasi dan dengan menerapkan 9 langkah dalam menyelesaikan permasalahan dilema etika dan bujukan moral maka hasilnya akan mewarnai pola pikir dan karakter kita sebagai guru dan kepala sekolah dan juga murid.
Pengambilan keputusan yang baik dengan berbagai pertimbangan akan menghasilkan lingkungan sekolah yang positif, kondusif, aman dan nyaman selalu mengedepankan kepentingan murid, sesuai nilai-nilai kebajikan dan penuh dengan tanggung jawab
Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Hal-hal yang menurut saya diluar dugaan bahwa ternyata selama ini dalam pengambilan keputusan sering kali memakai pemikiran pribadi saja tanpa pertimbangan dari yang lain. Selain itu memilah suatu masalah apakah termasuk dilema etika dan bujukan moral sangat penting dilakukan agar dalam penyelesaian masalaha tepat sasaran. Selain itu diperlukan adanya paradigma berfikir dalam penyelesaian masalah, prinsip yang harus di pegang, dan langkah-langkah pengujian pengambilan keputusan, agar keputusan yang diambil tepat sasaran dan bermanfaat untuk murid, guru, Kepala sekolah serta masyarakat. Namun yang paling harus dimiliki setelah melalui berbagai pertimbangan dan langkah dalam pengambilan keputusan adalah sikap berani dalam mengambil suatu keputusan dengan segala konsekwensi yang akan dihadapi.
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Pernah. Sebelum mempelajari modul ini biasanya permasalahan saya putuskan dengan cepat tanpa memperhatikan lebih jauh masalah yang terjadi, bagaimana dan fakta yang menyebabkan masalah itu, saya lebih mengedepankan pengetahuan dan pengalaman pribadi tanpa memperhatikan komunikasi dengan pihak lain. Namun setelah mempelajari modul ini saya berupaya menyelesaikan masalah dengan penerapan 9 langkah walaupun masih bersifat sederhana.
Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Dampak yang saya rasakan adalah adanya konsep dan pemahaman baru dalam mengambil suatu keputusan. Karena apapun keputusan yang diambil akan berdampak pada orang lain. Oleh karena itu tentunya segala keputusan harus mempertimbangkan keberpihakan pada murid, sesuai nilai-nilai kebajikan dan penuh tanggung jawab. Semakin banyak konsep dan pemahaman yang saya dapatkan membuat saya memiliki kepercayaan diri dan sikap berani mengambil suatu keputusan yang dapat di pertanggung jawabkan. Selain itu dengan terus berefleksi terhadap kemampuan diri dan keputusan yang diambil membuat diri menjadi semakin matang untuk dapat berbuat dan membuat keputusan dimasa yang akan datang
Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Mempelajari modul 3.1 bagi saya sangat penting dan bermakna. Khususnya bagi saya seorang individu modul 3.1 ini membantu saya lebih memahami diri dan kemampuan diri dalam mengambil suatu keputusan. Langkah-langkah yang ada menjadi pijakan baru dalam membuat keputusan, bukan hanya keputusan di sekolah yang berkaitan masalah murid, rekan sejawat, kepala sekolah maupun masyarakat, namun juga pengambilan keputusan dalam permasalahan di lingkungan keluarga dan masyarakat. Dengan materi modul ini membuat saya harus bijaksana dalam menyelesaikan masalah dengan berbagai pertimbangan dan segala konsekuensi yang akan timbul.
Sebagai seorang pemimpin baik dalam pembelajaran modul ini memberikan arahan agar dalam membuat keputusan haruslah selalu berpihak pada murid, sesuai nilai-nilai kebajikan dan penuh tanggung jawab. Karena keputusan yang diambil akan berdampak pada masa yang akan datang. Sebagai seorang pemimpin di sekolah (kepala sekolah) tentunya materi ini akan memberikan wawasan dan kemampuan untuk membuat keputusan yang bijaksana yang akan berdampak pada lingkungan sekolah yang aman, kondusif, dan nyaman baik bagi murid, guru dan warga sekolah yang lain.
Sekian yang dapat saya paparkan semoga bermanfaat. Salam Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.
Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Sumber Referensi :
- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Pendidikan Guru Penggerak Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin.
- chrome-extension://oemmndcbldboiebfnladdacbdfmadadm/https://journal.alhikmahjkt.ac.id/index.php/HIKMAH/article/download/158/121 diakses tanggal 16/02/2024
Tulisan yang luar biasa... Semangat terus pak guru
BalasHapusMantap pak guru, calon pimpinan masa depan..
BalasHapus